Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Marzuki, Ngawur dan Gegabah

Written By lungbisar.blogspot.com on Wednesday, May 9, 2012 | 9:19 AM

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan korupsi saat ini dilakukan oleh orang-orang pintar lulusan perguruan tinggi, tak terkecuali UI, UGM dan ITB. Pernyataan tersebut kontan mendapat tanggapan dari berbagai pihak,  salah satunya Said Didu, ketua Ukatan Alumni IPB.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini menyesalkan sikap Marzuki yang terlalu cepat membuat kesimpulan seperti itu, dan menganggap pernyataan Marzuki itu sebagai sesuatu yang tak berdasar.
"Sebagai Ketua Alumni IPB menyesalkan kesalahan Ketua DPR dalam menarik kesimpulan tentang alumni PT korupsi. Secara statistik tidak bisa dipertanggungjawabkan karena jika ada alumni PT tertentu dipastikan secara statistik tidak mewakili populasi alumninya, sehingga tidak bisa memberi nama mereka sebagai alumni," jelas Said sebagai mana yang dikutip oleh Detik.com, Selasa (8/5/2012).
Selain Said Didu, Fadli Zon pentolan Partai Gerindra itu juga menilai Marzuki gegabah dalam membuat kesimpulan, bahkan lebih tegasnya lagi dia menyatakan itu pernyataan Ngawur.
Pernyataan Marzuki itu ada juga benarnya, karena pelaku tindak pidana korupsi itu sebagian besar adalah mereka yang bergelar akademik. Namun Marzuki lupa bahwa yang membuat mereka bisa melakukan korupsi adalah kesempatan bukan gelar akademiknya.
Dinegeri ini siapa saja bisa melakukan korupsi selagi ada kesempatan, tidak peduli apakah dia seorang sarjana atau hanya seorang alumni sekolah dibawah pohon rindang. Justeru karenanyalah pada hari ini kita melihat banyak PNS, pejabat negara, dan para politisi  yang antri digaruk KPK masuk kedalam bui. Kelompok inilah yang paling "berkesempatan" melakukannya, apalagi pejabat negara dan politisi yang berkaitan dengan anggaran makin terbuka lebar kesempatan untuk itu.
Sebagian besar yang sudah divonis bersalah, sedang dalam proses dan yang akan dijadikan tersangka adalah dari kalangan PNS, pejabat dan politisi, sedikit diantaranya dari pihak swasta dan mereka tersangkut bukan karena gelar akademisnya, tetapi karena memiliki kesempatan dan terkadang dilindungi oleh tangan kekuasaan.
Kesimpulannya, untuk melakukan korupsi tidak perlu sekolah tinggi, yang penting adalah KESEMPATAN, oleh karenanya Marzuki perlu merenungkan kembali ucapannya, jika tidak, alangkah malangnya nasib rakyat negeri ini, memiliki wakil rakyat yang senantiasa dinilai ngawur dan gegabah dalam setiap ucapan dan tindakannya.

0 comments: