Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan korupsi saat ini dilakukan oleh
orang-orang pintar lulusan perguruan tinggi, tak terkecuali UI, UGM dan
ITB. Pernyataan tersebut kontan mendapat tanggapan dari berbagai pihak,
salah satunya Said Didu, ketua Ukatan Alumni IPB.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini menyesalkan sikap Marzuki yang
terlalu cepat membuat kesimpulan seperti itu, dan menganggap pernyataan
Marzuki itu sebagai sesuatu yang tak berdasar.
"Sebagai Ketua Alumni IPB menyesalkan kesalahan Ketua DPR dalam
menarik kesimpulan tentang alumni PT korupsi. Secara statistik tidak
bisa dipertanggungjawabkan karena jika ada alumni PT tertentu dipastikan
secara statistik tidak mewakili populasi alumninya, sehingga tidak bisa
memberi nama mereka sebagai alumni," jelas Said sebagai mana yang
dikutip oleh Detik.com, Selasa (8/5/2012).
Selain Said Didu, Fadli Zon pentolan Partai Gerindra itu juga menilai
Marzuki gegabah dalam membuat kesimpulan, bahkan lebih tegasnya lagi
dia menyatakan itu pernyataan Ngawur.
Pernyataan Marzuki itu ada juga benarnya, karena pelaku tindak pidana
korupsi itu sebagian besar adalah mereka yang bergelar akademik. Namun
Marzuki lupa bahwa yang membuat mereka bisa melakukan korupsi adalah
kesempatan bukan gelar akademiknya.
Dinegeri ini siapa saja bisa melakukan korupsi selagi ada kesempatan,
tidak peduli apakah dia seorang sarjana atau hanya seorang alumni
sekolah dibawah pohon rindang. Justeru karenanyalah pada hari ini kita
melihat banyak PNS, pejabat negara, dan para politisi yang antri
digaruk KPK masuk kedalam bui. Kelompok inilah yang paling "berkesempatan" melakukannya, apalagi pejabat negara dan politisi yang berkaitan dengan anggaran makin terbuka lebar kesempatan untuk itu.
Sebagian besar yang sudah divonis bersalah, sedang dalam proses dan
yang akan dijadikan tersangka adalah dari kalangan PNS, pejabat dan
politisi, sedikit diantaranya dari pihak swasta dan mereka tersangkut
bukan karena gelar akademisnya, tetapi karena memiliki kesempatan dan
terkadang dilindungi oleh tangan kekuasaan.
Kesimpulannya, untuk melakukan korupsi tidak perlu sekolah tinggi,
yang penting adalah KESEMPATAN, oleh karenanya Marzuki perlu merenungkan
kembali ucapannya, jika tidak, alangkah malangnya nasib rakyat negeri
ini, memiliki wakil rakyat yang senantiasa dinilai ngawur dan gegabah
dalam setiap ucapan dan tindakannya.
0 comments:
Post a Comment