Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Isteri Nazar Minta Dijemput

Written By lungbisar.blogspot.com on Wednesday, May 2, 2012 | 10:02 PM

Neneng Sri Wahyuni tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berencana ingin pulang ke Indonesia. Neneng yang juga isteri terpidana kondang Muhammad Nazaruddin itu ditetapkan sebagai buronan Kepolisian Internasional (Interpol) sejak Agustus 2011 lalu.

Sebagaimana diketahui, pelarian Neneng ke luar negeri bersamaan dengan kaburnya  Nazaruddin pada 23 Mei 2011 lalu. Saat itu Nazar suaminya sedang dalam penyelidikan pihak berwajib dan sebelum ditetapkan sebagai tersangka mereka berangkat ke Singapore. Alsasan Nazar mau berobat dan selaku usteri Nenang tentu turut serta mendampingi suaminya. Setelah Nazar ditetapkan sebagai tersangka keduanya hilang bak ditelan bumi sampai  akhirnya sang suami tertangkap di Cartagena, Kolombia, awal Agustus tahun lalu..

Sampai saat ini tidak ada kabar pasti dinegara mana Neneng berada ? Ada informasi yang menyebutkan dia berada di malaysia tapi tak pasti dan sebagaimana lazimnya seorang buronan tempat tinggalnya sering berpindah-pindah dan sulit dilacak. Maka KPK un seakan kehilangan jejak, tidak kuasa menangkapnya meskipun sudah minta bantuan interpol.

Kini, dengan sangat mengejutkan, Nazaruddin menyebutkan bahwa  isterinya Neneng  Sri Wahyuni minta dijemput dan dalam lewat sepucuk surat yang dikirimkannya ke KPK dia meminta jaminan ketenangan bagi isterinya. Sebuah kabar baik tentunya. Tapi perlu dipertanyakan kenapa tiba-tiba Nenang ingin pulang, adakah deal tertentu atau sesuatu yang membujuknya hingga dia jadi melunak dan bersedia pulang ketanah air, atau karena Neneng tergoda pada pribahasa yang menyebutkan Hujan emas dinegeri orang, Hujan batu dinegeri sendiri. Atau mungkin juga Neneng sudah tak tahan lagi hidup dalam pelarian, kesepian karena jauh dari suami dan didera rasa rindu sepanjang waktu, hingga dia memutuskan kembali ketanah air.

Niat Neneng untuk pulang pantas kita hargai, namun satu hal yang menjadi pertanyaan adalah mengapa dia sampai minta dijemput dan minta jaminan ketenangan. Sebegitu pentinyanyakah perempuan yang satu ini hinga dia minta dimanjakan. Enak betul hidupnya, setelah puas jalan-jalan keluar negeri dengan uang yang diduga hasil korupsi, lalu ketika ingin pulang minta dijemput bukan ditangkap, padahal dia sudaj ditetapkan sebagai tersangka dan selama ini telah merepotkan banyak pihak, sampai-sampai melibatkan Kepolisian Internasional (Interpol).

Jika Neneng memang punya niat yang tulus untuk kembali ketanah air, maka dia harus pulang dengan sendirinya, negara akan memberikan jaminan keamanan baginya sebagaimana yang diperoleh oleh warga yang lain, urusan ketenangan tergantung pada suasana bathin Neneng sendiri, jika dia tak bersalah tentu hatinya akan memiliki ketenangan, tapi jika minta dijemput bukan pulang namanya melainkan ditangkap pihak berwajib, maka dia akan diperlakukan sebagaimana tersangka yang lainnya, dan dengan sendirinya ketenangan bathinnya pasti terganggu.

0 comments: