Dan oleh karena ada
kepentingan itulah timbulnya intervensi yang pada gilirinnya menyebabkan
pelaku utama pemalsuan surat keputusan MK ini menjadi misteri.
Misteri surat palsu MK hingga kini belum
juga terungkap secara jelas dan tuntas, banyak kalangan menilai bahwa
kinerja polisi dalam mengusut kasus ini sangat lamban dan belum
menyentuh pelaku utamanya. Alasan klasik polisi adalah belum cukup
bukti. Sementara itu Khaeruman Harahap, Ketua Panja Mafia Pemilu DPR
merasa yakin akan keterlibatan Andi Nurpati, mantan komisionaris KPU
yang kini menjadi petinggi PD.
“Saya kira sudah (cukup bukti),” kata
Khaeruman sebagaimana yang dikutip oleh Kompas.com, Sabtu (10/9/2011),
ketika ditanya apakah ia melihat sudah cukup bukti keterlibatan Nurpati.
Apa yang diungkapkan oleh Khaeruman
tidak jauh berbeda dengan apa yang terungkap dalam dengar pendapat
antara Sekjen KPU dengan Panja Mafia Pemilu pada Kamis (7/7/2011) malam.
Menurut Keterangan dari staf Andi Nurpati yang bernama Sugiharto, dia
diperintah Andi Nurpati untuk mengetik surat permintaan penjelasan dari
MK pada Agustus 2009. Surat itu ditujukan kepada panitera MK dan bukan
Ketua MK serta dikirim via faksimile ke nomor yang juga diberikan oleh
Andi Nurpati.
Dan yang anehnya lagi adalah keberadaan
surat asli dari MK tertanggal 17 Agustus 2009 prihal hasil sengketa
pemilu di Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan I, diserahkan Andi ke Biro
Hukum KPU, setahun kemudian yakni pada Juli 2010 saat dia akan angkat
kaki dari KPU meleggang ke Partai Demokrat.
Kasus ini memang mengundang perhatian
publik, banyak pihak menduga ada sesuatu yang tersembunyi dibalik kasus
ini, Khaerumam yang mantan Jaksa itu merasa yakin akan keterlibatan Andi
Nurpati, namun Polisi masih tetap berkutat soal kurangnya bukti.
Sementara itu Pramono Anung, wakil ketua DPR menilai bahwa kasus ini
sarat dengan Politisasi “”Sangat kuat politisasi. Orang awam saja
gampang melihatnya. Bahkan tokoh sekaliber Pak Mahfud MD (Ketua MK) yang
pertama kali membuka persoalan ini sampai geram kenapa enggak cepat
diselesaikan,” kata Pramono Rabu (7/9/2011)
Ada apa sebenarnya dengan pengusutan
kasus surat palsu MK ini, benarkah kinerja Polisi kita sedemikian
buruknya, atau ada tangan yang kuat mengintervensi kepolisian kita. Jika
kinerja Polri buruk tentu harus diperbaiki agar penanganan sebuah
perkara tidak berlarut-larut. Tapi jika ada yang mengintervensi Polri
maka dapat dipastikan bahwa pelakunya adalah penguasa, tidak mungkin
petani atau nelayan.
Hanya tangan penguasalah yang mampu menekan Polri, lagi pula petani dan nelayan tidak
punya kepentingan apapun dalam kasus ini, yang berkepentingan hanyalah
penguasa, terlih-lebih lagi seorang Andi Nurpati adalah kader dari
partai penguasa tersebut. Dan oleh karena ada kepentingan itulah
timbulnya intervensi yang pada gilirinnya menyebabkan pelaku utama
pemalsuan surat keputusan MK ini menjadi misteri.
0 comments:
Post a Comment