Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Gus Mus dan Penghargaan Yap Thiam Hien

Written By lungbisar.blogspot.com on Thursday, January 25, 2018 | 12:57 PM


Penghargaan Yap Thiam Hien untuk tahun 2017 jatuh ketangan KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus. Pengasuh pondok pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, ini dinilai memiliki perhatian yang besar terhadap perjuangan dan tegaknya nilai-nilai hak asasi manusia.  

Gus Mus terpilih sebagai penerima penghargaan ini setelah melalui proses panjang, dimulai dari  penentuan peraih anugerah dengan mengumpulkan kandidat yang dihimpun dari jaringan/komunitas dan masyarakat luas sejak Mei 2017.

Setelah itu dilanjutkan dengan penilaian oleh lima orang juri yang terdiri dari Makarim Wibisono (diplomat senior), Siti Musdah Mulia (Ketua Umum ICRP), Yoseph Stanley Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers), Zumrotin K Susilo (aktivis perempuan dan anak), serta Todung Mulya Lubis sebagai Ketua Yayasan Yap Thiam Hien

Gus Mus dipilih dengan mempertimbangkan konteks politik Indonesia masa kini yang kerap menjadikan agama sebagai alat politik untuk meraih kekuasaan, dan Kiyai yang juga penyair ini merupakan ulama pertama yang menerima penghargaan Yap Thiam Hien.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara malam penganugerahan Yap Thiam Hien Award 2017 di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018).

Menurut Ketua Yayasan Yap Thiam Hien Award, Todung Mulya Lubis, Gus Mus memang tidak dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia seperti Yap Thiam Hien atau Munir Said Thalib, beliau lebih dikenal sebagai tokoh Nadhatul Ulama (NU), kiai, pimpinan pondok pesantren, dan budayawan.

Menurut penilaian Dewan Juri, Gus Mus telah banyak berkontribusi untuk merawat keberagaman di Indonesia. Perjuangan Gus Mus memang tidak ia perlihatkan melalui demonstrasi atau aksi-aksi lainnnya, tetapi  menorehkan pemikiran dan gagasannya soal keberagaman lewat tulisan serta tutur kata yang ia sampaikan ke seluruh santrinya.

0 comments: