Kenduri Demokrasi
berupa pemilihan Gubernur Riau ditahun 2018 ini, menjadi sesuatu yang
menarik untuk dicermati, Khusunya bagi masyarakat Rokan Hilir yang
putera-putera terbaiknya ikut ambil bagian dalam kontestasi tersebut.
Gubernur Riau, Andi
Rachman sebagai calon incumbent menggandeng Suyatno, yang saat ini menjabat
sebagai Bupati Rokan Hilir. Keduanya didukung oleh Partai Golkar dan PDI
Perjuangan.
Suyatno, meskipun bukan
anak jati Rokan Hilir, namun yang bersangkutan sudah lama mengabdi dinegeri
Seribu Kubah itu, karirnya sebagai ASN mulai dari Lurah sampai menjadi seorang
Bupati.
Selanjutnya Koalisi
Riau bersatu yang dihimpuin bersama Partai Amanat Nasional , Nasdem dan PKS,
mengajukan Syamsuar berpasangan dengan
Edy Natar sebagai Calon Gubernur. Syamsuar yang saat ini menjabat sebagai
Bupati Siak itu juga merupakan Putra Rokan Hilir yang lahir di Jumrah pada
tahun 1954 Silam. Beliau juga menyelesaikan pendidikan Dasarnya di Jumrah dan
Sekolah Menengah Pertamanya di Bagansiapi-api.
Selain Syamsuar dan Suyatno,
ada pula Rusli Effendi, Pria kelahiran Pasir Limau Kapas ini diajukan sebagai Calon
Wakil Gubernur, mendampingi Firdaus yang diusung oleh Partai Demokrat dan PPP.
Bagi masyarakat Rokan
Hilir, munculnya nama Suyatno, Syamsuar dan Rusli Effendi, merupakan kebanggan
tersendiri, karena kabupaten ini berhasil menghadirkan tokoh-tokoh yang mumpuni
untuk diwakafkan memimpin Riau.
Disisi lain, kehadiran ketiga
tokoh ini juga akan bertakibat suara
pemilih menjadi terbelah, Pemilih di Rokan Hilir jumlahnya dibawah Kota
Pekanbaru dan Kampar, dengan rincian Pekanbaru, sebanyak 587.479 orang, disusul
Kampar pada urutan kedua sejumlah 517.950 kemudian Rokan Hilir dengan
jumlah pemilihnya sebanyak 420.884 orang.
Karena jumlah
pemilihnya yang sedikit dan menjadi
rebutan bagi banyak pihak, bisa jadi Rokan Hilir dianggap bukan sebagai penentu
dalam perolehan suara, namun sungguhpun demikian daerah ini akan menjadi pusat
perhatian dan medan pertarungan yang berat bagi pasangan calon.
Semoga saja perebutan
dan pertarungan tersebut tidak menimbulkan perpecahan diakar rumput, tidak
menimbulkan masalah baru yang menimpa masyarakat Rohil yang ditahun-tahun
terakhir ini dilanda krisis anggaran. Kita berharap rakyat semakin sadar dan
dewasa dalam menentukan pilihannya. Sadar sepenuhnya bahwa Pemilukada ini merupakan
pesta demokrasi yang menjunjung tinggi sportifitas dan merupakan jelmaan dari kedaulatan
rakyat, bukan pesta yang menghamburkan uang untuk membli suara rakyat.
0 comments:
Post a Comment