Motto :

Membaca sebanyak mungkin, Menulis seperlunya

Tugu Maut

Written By lungbisar.blogspot.com on Tuesday, January 24, 2012 | 10:24 PM


Sebuah mobil menabrak rombongan pejalan kaki di sekitar kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat. Belakangan diketahui bahwa pengemudi mobil itu bernama Afriyani dibawah pengaruh  obat dan minuman keras akibatnya 8 orang tewas di tempat sementara 1 orang tewas setelah sempat menjalani perawatan di RSPAD. Kini Afriyani dan tiga penumpang lainnya menjadi tersangka.
Kemudian muncul ide untuk membangun TUGU PERINGATAN dilokasi kejadian tersebut, dan ide ini mendapat sambutan dari  Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhidin Mohamad Said, dia setuju dengan usul pembangunan tugu tersebut. Tugu itu bisa menjadi “PERINGATAN”, supaya kendaraan lebih berhati-hati.
"Itu hal yang bagus, saya dukung. Bisa jadi pertanda agar pengemudi tidak sembarangan," ujar politisi Golkar itu kepada media, Selasa (24/1/2012).
Ide membangun Tugu itu memang bagus, disamping menjadi sebuah PERINGATAN  juga bisa memperindah kota, tapi persolan yang mengemuka saat ini bukanlah sekedar mengingatkan para pengendara akan keselamatan pejalan kaki, lebih dari itu adalah,  soal peredaran Narkoba yang masih banyak disekeliling kita.
Insiden tewasnya 9 pejalan kaki itu adalah akibat ulah sopir yang mengemudikan mobilnya dalam keadaan mabuk, hasil pemeriksaan kedapatan  Afriyani  dan 3 rekannya yang lain positif mengkonsumsi ekstasi, sabu, ganja dan wiski. Mabuk Narkoba dan minuman keras Inilah yang menjadi pangkal balanya.

Pangkal balanya inilah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, yakni  membersihkan negeri ini dari peredaran Narkoba, setelah itu barulah berpikir untuk membangun Tugu. Karena percuma saja jika Tugu dibangun dengan megah, sementara pemabuk tetap saja berkeliaran mengemudikan kenderaan hingga mencabut nyawa. Maka dari pada menghambur-hamburkan uang untuk membangun tugu peringatan lebih baik dana tersebut digunakan untuk memberantas peredaran Narkoba.
Bagaiamanapun bentuknya, “Tugu”  tidak sepenuhnya mampu memberikan peringatan kepada orang akan keselamatan pejalan kaki, apalagi bagi sipemabuk yang mengemudikan mobilnya dibawah pengaruh obat, rambu-rambu lalu lintas saja tidak dihiraukannya apa lagi tugu yang tidak memiliki sanksi hukum. Tugu yang diwacanakan mungkin bisa menjadi penambah hiasan dan mempercantik wajah kota, tapi sebaliknya menjadi lambang duka  bagi keluarga korban.
Untuk itu, berpikirlah mana yang harus didahulukan, mana yang harus menjadi prioritas agar pembangunan bisa mencapai sasaran yang diinginkan.

0 comments: