Wakil
rakyat itu selayaknya menjadi orang yang terhormat, mereka dipilih lewat sebuah
pemilu yang diselenggarakan dengan biaya yang tidak murah. Mereka terpilih diantara
sekian banyak orang yang mencalonkan diri tapi tidak terpilih.
Proses
dari awal sampai dilantik menjadi wakil rakyat adalah sebuah perjalanan panjang
yang harus mereka lalui untuk menjemput sebuah prediket wakil rakyat yang
terhormat. Prediket itu tersemat didada mereka jika para wakil rakyat ini mampu
menjalankan amanah yang dipikulkan dipundaknya.
Jika
para wakil rakyat ini mengkhianati amanah yang diberikan rakyat, dan mereka
gagal menyuarakan kepentingan rakyat bahkan lebih cenderung mendahulukan
kepentingan pribadi atau kelompoknya, maka gelar terhormat itu dengan
sendirinya akan tercoreng.
Jika
kedudukannya itu mereka gunakan untuk mengeruk uang negara dalam bentuk
bagi-bagi jatah proyek dan lain sebagainya, sehingga ada asas kepatutan yang
dilanggar, ada aturan hukum yang mereka kangkangi dan fungsinya sebagai pengawas penyelenggara negara bergeser
menjadi penggarong uang rakyat, maka tidaklah berlebihan jika mereka kita sebut
sebagai perampok berdasi.
Perampok,
dalam ingatan masyarakat Rokan Hilir identik dengan seorang tokoh yang bernama
BUDUL, namanya amat fenomenal dan ditakuti oleh masyarakat. Nah itu dia, jika saat
ini ada tokoh yang kerjanya menilap
uang rakyat tetapi disegani dan ditakuti maka tidaklah berlebihan jika beliau
disebut sebagai “BUDUL BERDASI”.
Selamat
berpikir.
0 comments:
Post a Comment